Perawatan setelah telur murai batu menetas - Donijuana - 18-05-2025
Fase Penetasan & Perawatan Anakan Murai Batu (Usia 0–30 Hari)
Hari ke-1 s.d. ke-5 (Usia 0–5 hari)
Kondisi:- Anakan sangat rapuh.
- Mata belum terbuka, leher belum kuat.
- Bergantung penuh pada indukan.
Perawatan:- Biarkan indukan merawat penuh.
- Tambahkan pakan induk: kroto segar (pagi & sore), jangkrik kecil tanpa kaki, ulat hongkong sedikit saja.
- Pastikan indukan betina tidak kekurangan nutrisi, karena dia menyuapi anak.
Hari ke-6 s.d. ke-10
Perkembangan:- Anak mulai membuka mata.
- Leher mulai kuat.
Perawatan:- Tambahkan frekuensi pakan induk, mulai berikan jangkrik lebih banyak.
- Bila perlu, sesekali bantu suapi anakan dengan kroto atau voer basah menggunakan lidi kecil/lidah angsa (bila terlihat kekurangan asupan dari induk).
Hari ke-11 s.d. ke-15
Perkembangan:- Anak mulai berbulu jarum.
- Suara pelan mulai terdengar.
Perawatan:- Jika indukan masih menyuapi, biarkan lanjut.
- Tapi awasi indukan jantan—kadang agresif dan mencabuti bulu anakan (pisahkan bila perlu).
- Bisa mulai latihan anakan makan sendiri dengan meletakkan kroto di wadah dangkal.
Hari ke-16 s.d. ke-30
Perkembangan:- Bulu mulai tumbuh.
- Anak mulai loncat dan belajar makan.
Perawatan:- Saat ini, kamu bisa pisahkan anakan dari induk (usia 20–25 hari umumnya aman).
- Mulai latih makan voer basah dicampur kroto.
- Suapi pagi, siang, sore—dengan kroto, jangkrik kecil, ulat kandang secukupnya.
Tips Tambahan:- Kebersihan kandang wajib dijaga. Bersihkan sarang bila terlalu kotor setelah usia anakan >15 hari.
- Perhatikan pertumbuhan merata. Jika ada anak kecil/kurus sendiri, bisa dipisah dan diberi pakan khusus.
- Setelah anakan stabil, mulai latihan jemur dan adaptasi suara alam.
Semoga Bermanfaat
Next Jadwal Pelatihan Murai batu mudan
|