18-05-2025, 07:42 AM
![[Gambar: Merawat-Piyik-Murai-Batu-hingga-Siap-Jual.jpg]](https://trubus.id/wp-content/uploads/2023/03/Merawat-Piyik-Murai-Batu-hingga-Siap-Jual.jpg)
1. Dibiarkan Diasuh Induknya (Full Asuhan Induk)
Kelebihan:
- Imun alami lebih kuat (karena mendapat asupan dari induk secara alami).
- Minim stres saat anakan (karena tidak sering dipegang manusia).
- Cocok untuk murai yang diternak hanya untuk kualitas suara.
- Tidak terbiasa dengan manusia → mental bisa kurang stabil di lapangan.
- Sulit membentuk karakter fighter sejak dini.
2. Dipanen Dini dan Dirawat Manusia (Umur 7–10 Hari)
Kelebihan:
- Lebih jinak → mudah dilatih dan adaptasi dengan lingkungan lomba.
- Mental lebih kuat karena terbiasa dengan manusia, suara ramai, dan variasi lingkungan.
- Bisa diberi pakan terbaik (EF terkontrol sejak dini).
- Lebih mudah membentuk karakter fighter (dengan metode pemasteran, pemanasan, dll).
- Risiko kematian lebih tinggi kalau salah rawat (pakan, suhu, kebersihan).
- Perlu pengalaman dalam merawat lolohan.
Kesimpulan: Pilihan Terbaik untuk Murai Batu Lomba
Direkomendasikan untuk panen dini (umur 7–10 hari), kemudian dirawat intensif oleh manusia.
Dengan catatan:
- Diberi pakan lolohan bergizi (bisa campuran kroto, voer halus, dan multivitamin).
- Ditempatkan di suhu hangat dan stabil (dengan penghangat/bohlam).
- Diperkenalkan suara masteran sejak dini (audio burung fighter berkualitas).
- Saat sudah bisa makan sendiri, mulai dibiasakan interaksi dengan manusia dan suasana ramai.