by Donijuana at 31-05-2025, 04:19 PM
Murai Batu (Copsychus malabaricus) adalah salah satu burung kicauan paling populer di Indonesia. Dikenal karena suaranya yang merdu, gaya bertarung yang atraktif, dan ekor panjang yang elegan, Murai Batu menjadi primadona dalam kontes burung berkicau. Setiap daerah penghasil Murai Batu memiliki karakteristik khas yang membedakannya satu sama lain.
Berikut adalah ciri-ciri Murai Batu dari beberapa daerah terkenal:

1. Murai Batu Medan
  • Asal: Sumatera Utara (Medan, Deli Serdang, sekitarnya)
  • Ciri khas:
    • Ekor panjang dan melengkung, bisa mencapai 27–30 cm
    • Warna ekor hitam dengan dua garis putih mencolok di sisi
    • Dada hitam pekat mengkilap
    • Suara keras, kristal, variasi lagu banyak
    • Mental petarung sangat kuat
Kutipan:Paling diburu kolektor, harga tinggi.

2. Murai Batu Aceh
  • Asal: Provinsi Aceh (Bireuen, Lhokseumawe)
  • Ciri khas:
    • Ekor panjang, mirip Murai Medan, tetapi sedikit lebih pendek
    • Warna bulu lebih gelap
    • Volume suara tajam dan lantang
    • Gaya tarung agresif dan dominan
Kutipan:Sering disamakan dengan Medan, tapi lebih "galak" saat kontes.

3. Murai Batu Nias
  • Asal: Pulau Nias, Sumatera Utara
  • Ciri khas:
    • Tanpa putih di ekor (full hitam)
    • Postur lebih kecil dari Medan
    • Suara lantang, gaya tarung kuat
    • Sering dijadikan petarung sejati
Kutipan:? Julukan: Murai Batu “black tail” (ekor hitam penuh).

 4. Murai Batu Lampung
  • Asal: Provinsi Lampung
  • Ciri khas:
    • Ekor sedang, sekitar 17–23 cm
    • Warna dada lebih cerah, kemerahan
    • Suara bervariasi, mental stabil
    • Lebih mudah beradaptasi di penangkaran
Kutipan: Cocok untuk pemula yang baru mulai memelihara Murai.

5. Murai Batu Kalimantan (Borneo)
  • Asal: Kalimantan Barat, Selatan, dan Timur
  • Ciri khas:
    • Ukuran tubuh lebih kecil
    • Ekor pendek (15–20 cm)
    • Bulu cenderung lebih pudar
    • Suara keras, tapi monoton
    • Gerak lincah, gaya tarung cepat
Kutipan: Harga lebih terjangkau, tapi tetap bisa jadi juara jika dilatih.

 6. Murai Batu Bahorok
  • Asal: Kawasan Leuser, Bahorok (Sumatera Utara)
  • Ciri khas:
    • Ekor sangat panjang dan lentik
    • Bulu hitam berkilau dengan dada merah bata
    • Suara kristal dan tembakan tajam
    • Karakter mirip Murai Medan
Kutipan: Keturunan murni Medan, namun kini makin langka.

 7. Murai Batu Malaysia (Sabah & Serawak)
  • Asal: Malaysia bagian timur
  • Ciri khas:
    • Ekor panjang (24–27 cm)
    • Suara cenderung melengking
    • Gaya tarung agak “pasif” jika dibandingkan Medan
    • Banyak yang ditangkarkan dan diekspor ke Indonesia
Kutipan:Beberapa jenis termasuk dalam daftar dilindungi di Malaysia.

 Tips Membedakan Murai Batu Asli Daerah Tertentu
  • Lihat warna dan panjang ekor
  • Perhatikan warna dada dan bulu hitam
  • Dengarkan jenis suara (tembakan vs isian)
  • Cek postur tubuh dan gaya bertarung

 Catatan :
Setiap Murai Batu dari berbagai daerah punya daya tarik sendiri. Murai Medan terkenal karena ekor panjang dan suara kristalnya, sementara Murai Nias mencolok dengan ekor full hitam. Pemilihan tergantung selera, tujuan (kontes vs ternak), dan budget. 

monggo ditambah ciri2nya om sekalian
by Donijuana at 21-05-2025, 07:40 AM
Melatih daya tahan tubuh ayam sangat penting agar ayam tidak mudah terserang penyakit, tumbuh optimal, dan memiliki produktivitas tinggi. Berikut adalah cara-cara efektif melatih dan meningkatkan daya tahan tubuh ayam:

? 1. Pemberian Pakan Bernutrisi Lengkap
  • Komposisi seimbang: Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
  • Tambahkan prebiotik dan probiotik untuk mendukung pencernaan dan imunitas.
  • Suplemen seperti vitamin A, C, E, dan selenium dapat membantu memperkuat sistem kekebalan.

? 2. Vaksinasi Sesuai Jadwal
  • Ikuti program vaksinasi terhadap penyakit seperti:
    • ND (Newcastle Disease)
    • IB (Infectious Bronchitis)
    • Gumboro (IBD)
  • Gunakan vaksin berkualitas dan simpan sesuai suhu yang dianjurkan.

? 3. Manajemen Kandang yang Baik
  • Ventilasi cukup, suhu ideal (28–32°C untuk DOC), kelembaban terkontrol.
  • Hindari amonia berlebihan dan jaga kebersihan litter/kotoran.
  • Lakukan biosekuriti: desinfeksi rutin, pembatasan tamu, alas kaki khusus.

? 4. Air Minum Bersih dan Higienis
  • Pastikan air bebas dari bakteri dan logam berat.
  • Bisa ditambahkan EM4 peternakan atau disinfektan alami (air rebusan daun sirih, kunyit) secara berkala.

? 5. Pemberian Ramuan Herbal Pendukung
Ramuan tradisional bisa digunakan untuk memperkuat daya tahan, misalnya:
  • Kunyit + Temulawak + Jahe: antiradang, antibakteri, memperkuat hati.
  • Daun pepaya: meningkatkan nafsu makan & imunitas.
  • Berikan dalam bentuk air rebusan 2–3 kali seminggu.

? 6. Latihan Fisik Secara Bertahap (Ayam Pedaging & Petarung)
Untuk ayam kampung atau ayam aduan:
  • Biarkan ayam bergerak di area umbaran (terbatas tapi luas).
  • Jemur pagi hari (07.00–09.00) untuk sintesis vitamin D.
  • Hindari stres berlebihan saat latihan.

? 7. Manajemen Stres
  • Hindari perubahan lingkungan yang drastis (pindah kandang, suara keras).

Semoga bermanfaat

Next  PROGRAM PENINGKATAN IMUNITAS
by Donijuana at 18-05-2025, 09:46 PM
[Gambar: images?q=tbn:ANd9GcRzCkI79N8wgpu48TbYVR3...k5iUC3xw&s]

Burung puyuh adalah unggas kecil dari keluarga Phasianidae, masih satu keluarga dengan ayam dan burung pegar. Berikut penjelasan lengkap tentang burung puyuh:

Apa Itu Burung Puyuh?
Ciri Umum
  • Ukuran tubuh kecil (±15–20 cm)
  • Warna bulu bervariasi: cokelat, abu-abu, loreng
  • Bertelur banyak dan produktif
  • Tidak bisa terbang jauh
  • Umur hidup sekitar 2–3 tahun

Jenis Puyuh yang Umum Diternakkan
  1. Puyuh petelur (Coturnix coturnix japonica)
    • Asal: Jepang
    • Dikenal juga sebagai puyuh Jepang
    • Produktif menghasilkan telur (±250–300 butir/tahun)
    • Warna telur belang-belang coklat kehitaman
  2. Puyuh pedaging
    • Biasanya puyuh jantan atau afkir (sudah tidak bertelur)
    • Cepat panen (umur 5–6 minggu bisa disembelih)

Produk Unggulan dari Puyuh
  • Telur puyuh: kecil, lezat, kaya protein dan zat besi, sering dijadikan makanan jajanan atau pelengkap masakan
  • Daging puyuh: gurih, bernilai gizi tinggi
  • Kotoran puyuh: bisa dijadikan pupuk organik

Fakta Menarik
  • 1 puyuh bisa bertelur hampir setiap hari.
  • Telur puyuh memiliki kolesterol baik dan sering digunakan dalam makanan diet.
  • Di beberapa budaya Asia, telur dan daging puyuh dianggap sebagai tonik kesehatan.

Semoga Bermanfaat 

NExt  panduan lengkap beternak burung puyuh petelur untuk pemula
by Donijuana at 18-05-2025, 05:18 PM
Baik! Berikut adalah jadwal latihan murai batu muda setelah lepas dari indukan, agar tumbuh jadi fighter tangguh dan mental juara ??️

Jadwal Harian Latihan Murai Batu Muda (Usia 1–6 Bulan)
05.00–06.00 — Embun Pagi (Pengembunan)
  • Gantung di tempat tenang, alami, bebas predator (halaman atau teras rumah).
  • Tujuan: membentuk pernapasan kuat, menenangkan mental, mendekatkan pada alam.
  • Lakukan 30–60 menit.

06.30–07.30 — Mandi Pagi
  • Mandikan di cepuk/wadah atau semprot halus pakai sprayer.
  • Jangan terlalu basah, cukup lembap seluruh tubuh.
Kutipan:Tips: Jika murai tidak mau mandi sendiri, latih secara bertahap & perlahan.

07.30–09.00 — Penjemuran
  • Jemur di bawah sinar matahari langsung, hindari panas berlebihan.
  • Ideal: 30–60 menit saja.
  • Setelah itu, angin-anginkan di tempat teduh.

09.00–10.00 — Pemberian Pakan EF (Extra Fooding)
  • Jangkrik kecil 3–5 ekor (pagi), ulat kandang 5–10 ekor (2–3x seminggu), kroto segar.
  • Berikan voer halus sebagai menu harian.

10.00–14.00 — Mastering Audio (Pemasteran)
  • Tempatkan di ruang tenang, dekat audio mp3 burung master (misal: kenari, cililin, kapas tembak).
  • Volume pelan, jangan terlalu bising.
  • Ideal dilakukan selama 2–4 jam.

15.00–16.00 — Angin-angin dan Interaksi
  • Gantung burung di tempat terbuka, agar tidak stres.
  • Bisa sesekali tunjukkan murai lain dari jauh (untuk pemanasan mental).

16.30 — Pakan Sore
  • Beri lagi jangkrik 3 ekor + voer segar.
  • Cek kondisi kotoran (penanda kesehatan).

18.00 — Istirahat dan Full Krodong
  • Simpan di tempat tenang dan gelap.
  • Tutup krodong penuh agar burung istirahat optimal.

Tips Tambahan:
  • Lakukan penyesuaian sesuai karakter burung. Ada yang cepat adaptasi, ada yang butuh waktu.
  • Hindari overproteksi. Sesekali uji mental dengan suara burung lain (jangan terlalu dekat).
  • Catat progres hariannya (nafsu makan, suara ngeriwik, gaya saat aktif).
by Donijuana at 18-05-2025, 05:05 PM
Fase Penetasan & Perawatan Anakan Murai Batu (Usia 0–30 Hari)

Hari ke-1 s.d. ke-5 (Usia 0–5 hari)
Kondisi:
  • Anakan sangat rapuh.
  • Mata belum terbuka, leher belum kuat.
  • Bergantung penuh pada indukan.
Perawatan:
  • Biarkan indukan merawat penuh.
  • Tambahkan pakan induk: kroto segar (pagi & sore), jangkrik kecil tanpa kaki, ulat hongkong sedikit saja.
  • Pastikan indukan betina tidak kekurangan nutrisi, karena dia menyuapi anak.

Hari ke-6 s.d. ke-10
Perkembangan:
  • Anak mulai membuka mata.
  • Leher mulai kuat.
Perawatan:
  • Tambahkan frekuensi pakan induk, mulai berikan jangkrik lebih banyak.
  • Bila perlu, sesekali bantu suapi anakan dengan kroto atau voer basah menggunakan lidi kecil/lidah angsa (bila terlihat kekurangan asupan dari induk).


Hari ke-11 s.d. ke-15
Perkembangan:
  • Anak mulai berbulu jarum.
  • Suara pelan mulai terdengar.
Perawatan:
  • Jika indukan masih menyuapi, biarkan lanjut.
  • Tapi awasi indukan jantan—kadang agresif dan mencabuti bulu anakan (pisahkan bila perlu).
  • Bisa mulai latihan anakan makan sendiri dengan meletakkan kroto di wadah dangkal.

Hari ke-16 s.d. ke-30
Perkembangan:
  • Bulu mulai tumbuh.
  • Anak mulai loncat dan belajar makan.
Perawatan:
  • Saat ini, kamu bisa pisahkan anakan dari induk (usia 20–25 hari umumnya aman).
  • Mulai latih makan voer basah dicampur kroto.
  • Suapi pagi, siang, sore—dengan kroto, jangkrik kecil, ulat kandang secukupnya.

Tips Tambahan:
  • Kebersihan kandang wajib dijaga. Bersihkan sarang bila terlalu kotor setelah usia anakan >15 hari.
  • Perhatikan pertumbuhan merata. Jika ada anak kecil/kurus sendiri, bisa dipisah dan diberi pakan khusus.
  • Setelah anakan stabil, mulai latihan jemur dan adaptasi suara alam.

Semoga Bermanfaat

Next Jadwal Pelatihan Murai batu mudan
by Donijuana at 18-05-2025, 05:02 PM
Kalau betinanya sudah menunjukkan tanda-tanda akan bertelur atau bahkan sudah bertelur, maka kita sudah melewati fase penjodohan dan masuk ke tahap pasca bertelur dan pengeraman.
Mari saya jabarkan urutan fase lengkapnya supaya jelas:

? Tahapan Breeding Murai Batu (secara umum):
  1. Penjodohan → Pejantan & betina dikenalkan.
  2. Perkawinan → Sudah akur dan kawin (berulang kali).
  3. Pembuatan sarang & bertelur → Betina aktif membuat sarang dan bertelur.
  4. ? Pengeraman (12–15 hari).
  5. ? Penetasan & perawatan anakan.
  6. ? Pemisahan anakan dari indukan.


Sekarang: Fase Pasca Bertelur

Perawatan Indukan Setelah Bertelur:
  1. Jangan sering diganggu
    • Minimalkan interaksi dan suara bising di sekitar kandang.
    • Indukan yang stres bisa meninggalkan telur atau merusak sarang.
  2. Jaga suhu dan kenyamanan kandang
    • Pastikan tidak terlalu panas atau dingin, hindari angin langsung.
    • Bila perlu, pakai pelindung atau tirai tipis di sekitar kandang.
  3. Berikan pakan berkualitas tinggi
    • Jangkrik, kroto, ulat hongkong secukupnya (tidak berlebihan).
    • Voer halus tetap tersedia setiap hari.
    • Tambahkan vitamin penambah daya tahan dan nutrisi (misalnya BirdVit, VitaChick).
  4. Air minum bersih dan diganti setiap hari
    • Gunakan air matang atau air galon agar bebas bakteri.
  5. Cek telur dengan teknik senter (candling) di hari ke-5–7
    • Untuk memastikan telur subur dan berisi embrio.
    • Jika tidak berani, cukup pantau apakah induk tetap mengerami dengan konsisten.

Next thread perawatan saat telur menetas (hari ke-12–15)
by Donijuana at 18-05-2025, 04:55 PM
Selama masa perkawinan burung murai batu, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar proses penjodohan, perkawinan, hingga bertelur berjalan sukses dan minim stres. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Kondisi Mental dan Fisik Indukan
  • Sehat dan siap kawin (tidak sakit, tidak drop mental)
  • Jantan sudah gacor dan agresif tapi tidak terlalu liar
  • Betina sudah dalam masa birahi (menunduk saat didekati, ngeleper sayap)

2. Proses Penjodohan
  • Jangan langsung disatukan!
  • Tempatkan jantan dan betina bersebelahan kandang selama beberapa hari
  • Amati interaksi: jika jantan tidak terlalu agresif dan betina menunjukkan respon positif → lanjutkan
  • Kalau jantan terlalu agresif → pisahkan dulu, ulangi esok hari

3. Penyatuan dalam Kandang Kawin
  • Satukan setelah 2–5 hari penjodohan berhasil
  • Gunakan kandang ternak khusus ukuran minimal 1 x 1 x 1,5 m
  • Siapkan tempat sarang (wadah serabut kelapa atau ranting kecil) di pojok atas kandang
  • Sediakan bahan sarang (sabut kelapa, rumput kering)

4. Pakan yang Cukup dan Bernutrisi
  • Beri pakan kaya protein: jangkrik, kroto, ulat hongkong (secukupnya)
  • Tambahkan vitamin E (untuk meningkatkan kesuburan)
  • Pastikan air minum selalu bersih

5. Suasana Lingkungan
  • Jangan terlalu bising
  • Tempatkan kandang di lokasi tenang, tidak terlalu ramai orang lalu-lalang
  • Hindari gangguan dari hewan lain (kucing, tikus, atau burung liar)

6. Pantau Tanda-Tanda Bertelur
  • Biasanya betina mulai membuat sarang setelah 4–7 hari kawin
  • Sering berada di sarang atau tempat tinggi
    • Betina mulai membangun sarang dengan bahan yang tersedia (sabut, ranting, rumput kering).
    • Sering mondar-mandir di sekitar tempat sarang.

  • Perut membesar dan tampak bulat ke bawah
    • Perut bagian bawah terlihat menggantung dan membesar — ini tanda telur mulai terbentuk.
  • Nafsu makan meningkat
    • Betina jadi lebih lahap makan, terutama makanan berprotein tinggi (kroto, jangkrik, ulat).
  • Gerakan jadi lebih tenang dan fokus
    • Tidak terlalu aktif terbang, lebih banyak duduk dan menyusun sarang.
  • Tingkah laku seperti mengecek tempat bertelur
    • Betina sering terlihat "menyelusup" ke tempat sarang, mencoba-coba posisi untuk menetaskan.
  • Respons terhadap pejantan lebih lembut
    • Tidak menolak didekati jantan, bahkan kadang menyuapi atau diam saja saat pejantan mendekat.
  • Kloaka (dubur) membesar
    • Jika kamu biasa menangani burung dengan tangan, bisa terlihat kloaka mulai membesar — tanda fisik mendekati ovulasi.
  • Setelah itu mulai bertelur (biasanya 2–3 butir)
  • Jangan terlalu sering mengintip (pamali- ntar bintitan), cukup pantau dari jauh agar tidak stres

Semoga bermanfaat ... next Tahapan Breading
by Donijuana at 18-05-2025, 12:00 PM
[Gambar: kacer-mandi.jpg?w=640]

Salam peternak indonesia

Oke, ini tips merawat dan melatih burung kacer supaya mental tarungnya makin joss:

  1. Pemberian Pakan Berkualitas
    • Beri pakan utama yang bergizi seperti jangkrik, ulat hongkong, dan kroto.
    • Tambahkan multivitamin dan EF (Extra Fooding) agar stamina terjaga.
  2. Latihan Rutin dengan Suara Masteran
    • Berikan suara masteran dari burung kacer juara atau suara burung lain yang berkualitas agar burung meniru variasi kicauan.
    • Lakukan latihan pagi dan sore secara konsisten.
  3. Penjemuran dan Pengembunan
    • Jemur burung tiap pagi selama 1-2 jam untuk menguatkan otot dan fisik.
    • Embunkan burung di pagi atau malam hari agar mental makin stabil.
  4. Berikan Waktu Adaptasi di Lingkungan Baru
    • Kalau burung baru beli, beri waktu adaptasi supaya tidak stres.
    • Biasakan dengan lingkungan sekitar secara bertahap.
  5. Latihan Mental Tarung
    • Latih burung dengan bertemu burung lain atau menggunakan burung tiruan.
    • Bisa juga dengan suara lawan untuk memancing semangat bertarung.
  6. Jaga Kebersihan Kandang
    • Kandang harus selalu bersih supaya burung tidak mudah sakit dan mood tetap bagus.
  7. Jangan Lupa Istirahat yang Cukup
    • Pastikan burung mendapatkan waktu istirahat yang cukup agar tidak kelelahan.
  8. Pantau dan Catat Perkembangan
    • Catat setiap perubahan suara, mental, dan gaya bertarung agar bisa evaluasi perawatan.
by Donijuana at 18-05-2025, 11:56 AM
[Gambar: vTcG5kYnc6TJVBA4q8B2MT8VnTAzRnTX0V_sgPoe...h6mvFwM-gX]

Memilih burung kacer dengan mental tarung yang juara memang penting supaya bisa tampil maksimal di lapangan. Berikut beberapa tips untuk memilih burung kacer yang punya mental tempur kuat:

  1. Perhatikan Sikap dan Gerakannya
    • Cari burung yang aktif bergerak, gesit, dan tidak mudah takut.
    • Burung yang sering “ngobra” (gerakan buka sayap dan ekor) biasanya menunjukkan kepercayaan diri.
  2. Dengarkan Suara dan Variasi Kicauannya
    • Burung kacer juara biasanya memiliki suara lantang, jelas, dan bervariasi.
    • Mental tarung juga bisa dilihat dari durasi kicau yang panjang tanpa berhenti.
  3. Lihat Respons Terhadap Lingkungan
    • Uji mental dengan cara mengajak burung bertemu burung lain atau suara keras.
    • Burung yang tetap tenang tapi agresif artinya punya mental kuat.
  4. Riwayat dan Pengalaman Burung
    • Jika beli dari penangkar atau breeder, tanyakan riwayat lomba atau mental burung tersebut.
    • Burung yang pernah ikut lomba biasanya sudah teruji mentalnya.
  5. Kesehatan dan Kondisi Fisik
    • Pastikan burung sehat, bulu mengkilap, mata cerah, dan kaki kuat.
    • Burung sehat lebih mudah membangun mental juara.
  6. Ciri Mental Juara
    • Tidak mudah stres atau ciut saat di tempat ramai.
    • Gaya tarung agresif dan konsisten saat lomba.

    Dan ingat kesabaran dalam menentukan pilihan sangat dibutuhkan jangan sampai terbawa nafsu untuk memiliki namun pada akhirnya menjadi beban perawatan, jadi pastikan dengan teliti setiap item diatas, pengalaman saya dalam memilih berbagai jenis burung kicau memerlukan proses lebih dari 1 jam kadang sampai 2 jam.

Semoga bermanfat
by Donijuana at 18-05-2025, 11:42 AM
[Gambar: mengintip-peternakan-domba-negeri-di-chi...w=700&q=90]

Salam Peternak Indonesia !!

Berikut adalah beberapa tips memulai usaha peternakan di era digital agar lebih efektif, kompetitif, dan berkelanjutan:

1. Tentukan Jenis Ternak yang Tepat
Pilih jenis peternakan (ayam, kambing, sapi, ikan, dll.) berdasarkan:
  • Kebutuhan pasar
  • Modal awal
  • Lahan & lingkungan
  • Keahlian yang dimiliki

2. Manfaatkan Teknologi Digital
  • Gunakan aplikasi manajemen ternak untuk pencatatan pakan, vaksin, pertumbuhan, dll.
  • Pasarkan secara online lewat media sosial, marketplace, atau website sendiri.
  • Gunakan sensor IoT dan CCTV untuk pemantauan otomatis (khusus skala menengah ke atas).

3. Bangun Branding Digital
  • Buat akun media sosial (Instagram, TikTok, Facebook) untuk edukasi dan promosi.
  • Tampilkan konten edukatif: proses panen, kualitas produk, dan kisah sukses.
  • Libatkan influencer lokal atau food vlogger.

4. Lakukan Riset Pasar dan Tren
  • Pantau harga jual dan kebutuhan pasar lewat aplikasi pertanian atau komunitas online.
  • Ikuti tren seperti peternakan organik, bebas antibiotik, atau sistem closed house.

5. Kolaborasi & Distribusi Modern
  • Kerja sama dengan petani lain atau koperasi.
  • Gunakan layanan pengiriman ekspres (seperti GoSend, GrabExpress, atau logistik lokal).
  • Jual lewat platform seperti Tokopedia, Shopee, atau TaniHub.

 6. Cerdas dalam Keuangan
  • Catat semua pengeluaran dan pemasukan (bisa pakai aplikasi akuntansi digital).
  • Pisahkan keuangan pribadi dan usaha.
  • Gunakan platform pendanaan seperti crowdfunding peternakan atau pinjaman produktif.

7. Terus Belajar dan Adaptif
  • Ikuti webinar, kursus online, atau komunitas peternak digital.
  • Belajar dari YouTube, e-book, dan pengalaman peternak lain.
Selamat Datang, Tamu
Anda harus mendaftar sebelum Anda dapat melakukan posting pada situs kami.
Username

Password


Masuk
Cari Forum

Statistik Forum
Anggota: 8
Anggota terakhir: Kusuma87
Thread forum: 50
Posting Forum: 76
Pengguna Yang Online
Sedang ada 3 pengguna online.
0 Anggota | 2 Tamu(s)
Bing