by Donijuana at 13-05-2025, 09:35 AM
1. Lactobacillus spp.
  • Jenis umum: Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei, Lactobacillus plantarum
  • Fungsi:
    • Menyeimbangkan mikroflora usus.
    • Menghambat pertumbuhan bakteri patogen (seperti Salmonella dan E. coli) dengan cara memproduksi asam laktat.
    • Meningkatkan penyerapan nutrisi dan daya cerna pakan.
    • Meningkatkan kekebalan tubuh unggas.
  • Manfaat Tambahan: Membantu mengurangi bau feses (karena fermentasi yang lebih optimal di usus).

2. Bacillus spp.
  • Jenis umum: Bacillus subtilis, Bacillus licheniformis, Bacillus coagulans
  • Fungsi:
    • Membentuk spora tahan panas dan tahan asam lambung, sehingga lebih efektif di saluran pencernaan.
    • Menghasilkan enzim (amilase, protease, lipase) yang membantu pencernaan pakan.
    • Menekan pertumbuhan patogen dengan menghasilkan antibiotik alami.
    • Membantu pemulihan saluran pencernaan pasca infeksi atau stres.

3. Bifidobacterium spp.
  • Jenis umum: Bifidobacterium bifidum, Bifidobacterium animalis
  • Fungsi:
    • Membantu fermentasi serat dan memperbaiki lingkungan usus.
    • Merangsang sistem kekebalan tubuh (terutama pada ayam muda).
    • Mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya di usus bawah.
    • Mendukung pertumbuhan anak ayam yang sehat dan peningkatan bobot badan.

4. Enterococcus spp.
  • Jenis umum: Enterococcus faecium
  • Fungsi:
    • Menyeimbangkan flora usus dan mencegah kolonisasi bakteri patogen.
    • Mendukung pencernaan dan kesehatan saluran pencernaan.
    • Membantu mempercepat pertumbuhan dan efisiensi penggunaan pakan.
    • Berperan dalam peningkatan konversi feed (FCR) secara alami.

5. Streptococcus thermophilus
  • Fungsi:
    • Berperan dalam fermentasi pakan atau probiotik cair.
    • Membantu produksi enzim laktase dan menjaga keseimbangan mikroba dalam usus.
    • Membantu menurunkan pH saluran cerna, menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi bakteri jahat.

6. Saccharomyces cerevisiae (ragi/probiotik bukan bakteri, tapi sangat bermanfaat)
  • Fungsi:
    • Menyerap racun seperti mikotoksin dari pakan.
    • Meningkatkan aktivitas enzim pencernaan.
    • Membantu pertumbuhan mikroba baik lainnya di usus.
    • Meningkatkan kualitas pencernaan dan performa unggas.

Manfaat Umum Bakteri Baik pada Unggas:
  • Menjaga keseimbangan mikroba usus sehingga mengurangi risiko infeksi saluran pencernaan.
  • Meningkatkan efisiensi pakan (menurunkan Feed Conversion Ratio/FCR).
  • Meningkatkan sistem imun unggas, menjadikannya lebih tahan terhadap stres, penyakit, dan perubahan lingkungan.
  • Mengurangi penggunaan antibiotik dalam jangka panjang (strategi pengganti AGP/antibiotic growth promoter).
  • Meningkatkan produktivitas seperti pertumbuhan ayam pedaging atau produksi telur ayam petelur.

Cara Pemberian:
  • Dicampur dalam pakan (probiotik padat).
  • Dicampur dalam air minum (probiotik cair).
  • Diberikan secara rutin, terutama pada ayam muda, setelah vaksinasi, atau saat masa stres.

by Donijuana at 13-05-2025, 09:32 AM
[Gambar: kolibasilosis_deheusindonesia_poultry.jp...height=402]

1. Salmonella
  • Penyakit: Salmonellosis
  • Penjelasan: Salmonella adalah bakteri yang sering menyebabkan infeksi pada unggas, terutama ayam. Bakteri ini dapat menyerang saluran pencernaan unggas, menyebabkan diare dan bahkan kematian. Infeksi ini juga dapat menular ke manusia melalui konsumsi telur atau daging ayam yang terkontaminasi.
  • Gejala: Muntah, diare (sering berwarna hijau), demam, dehidrasi, penurunan produksi telur, dan kematian pada ayam muda.
  • Penyebaran: Salmonella menyebar melalui pakan, air yang terkontaminasi, atau kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi.
  • Pengendalian: Vaksinasi, pembersihan kandang dan peralatan, serta pengawasan kualitas pakan dan air sangat penting. Pengendalian sanitasi yang baik di peternakan dapat mengurangi risiko penyebaran.
2. Escherichia coli (E. coli)
  • Penyakit: Colibacillosis
  • Penjelasan: E. coli adalah bakteri yang ditemukan dalam saluran pencernaan unggas. Namun, dalam kondisi tertentu, seperti stres atau sistem kekebalan tubuh yang lemah, bakteri ini bisa berkembang biak secara berlebihan dan menyebabkan infeksi yang berbahaya. Penyakit ini sering menyerang organ-organ vital seperti hati, paru-paru, dan ginjal.
  • Gejala: Diare berwarna hijau atau berlendir, pembengkakan di sekitar tubuh, demam, gangguan pernapasan, penurunan nafsu makan, serta kematian mendadak.
  • Penyebaran: Melalui pakan dan air yang terkontaminasi, serta peralatan kandang yang tidak bersih.
  • Pengendalian: Pemeliharaan kebersihan kandang yang ketat, pengendalian pakan dan air yang berkualitas, serta vaksinasi untuk beberapa strain E. coli dapat membantu mencegah penyebaran penyakit.
3. Clostridium perfringens
  • Penyakit: Necrotic Enteritis
  • Penjelasan: Clostridium perfringens adalah bakteri yang dapat menyebabkan necrotic enteritis (peradangan dan kerusakan pada saluran pencernaan) pada unggas. Infeksi ini sering terjadi pada ayam yang diberi pakan tinggi protein dan rendah serat, serta pada unggas yang mengalami stres.
  • Gejala: Diare berwarna hijau, perut bengkak, penurunan nafsu makan, penurunan produksi telur, dan kematian mendadak.
  • Penyebaran: Melalui pakan dan air yang terkontaminasi serta kondisi lingkungan yang buruk.
  • Pengendalian: Pengendalian diet yang tepat dan pemberian antibiotik di bawah pengawasan dokter hewan dapat mengurangi dampak penyakit ini. Penyemprotan disinfektan dan pengendalian kebersihan kandang juga penting.
4. Campylobacter
  • Penyakit: Campylobacteriosis
  • Penjelasan: Campylobacter adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan unggas. Infeksi ini bisa menular ke manusia dan sering menyebabkan gangguan pencernaan pada manusia jika unggas yang terkontaminasi dikonsumsi tanpa dimasak dengan benar.
  • Gejala: Diare, dehidrasi, penurunan nafsu makan, lemas, dan kadang-kadang kematian pada ayam muda.
  • Penyebaran: Campylobacter menyebar melalui pakan dan air yang terkontaminasi serta kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi.
  • Pengendalian: Menjaga kebersihan kandang dan peralatan ternak, serta menggunakan pakan dan air yang bersih. Vaksinasi dan pengendalian stres juga dapat membantu mengurangi penyebaran.
5. Pasteurella multocida
  • Penyakit: Pasteurellosis (Fowl Cholera)
  • Penjelasan: Pasteurella multocida adalah bakteri yang menyebabkan pasteurellosis pada unggas. Penyakit ini dapat menyebabkan infeksi sistemik yang cepat berkembang, mengakibatkan kematian dalam waktu singkat.
  • Gejala: Demam tinggi, gangguan pernapasan, pembengkakan leher, penurunan nafsu makan, dan kematian mendadak.
  • Penyebaran: Bakteri ini dapat menyebar melalui udara, pakan atau air yang terkontaminasi, serta kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi.
  • Pengendalian: Vaksinasi rutin, pengendalian sanitasi kandang, dan isolasi unggas sakit sangat penting. Pemberian antibiotik dapat membantu pengobatan pada ternak yang terinfeksi.
6. Mycoplasma gallisepticum
  • Penyakit: Mycoplasmosis
  • Penjelasan: Mycoplasma gallisepticum adalah bakteri yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada unggas, terutama ayam. Penyakit ini dapat menurunkan produksi telur dan menyebabkan gangguan pernapasan.
  • Gejala: Batuk, bersin, pembengkakan mata, sesak napas, penurunan produksi telur, dan pertumbuhan yang terhambat.
  • Penyebaran: Melalui kontak langsung antara unggas yang terinfeksi dan unggas sehat, serta melalui udara.
  • Pengendalian: Pengendalian dengan vaksinasi dan penggunaan antibiotik dapat membantu mencegah dan mengobati infeksi. Isolasi unggas yang sakit juga penting untuk mencegah penyebaran.
7. Listeria monocytogenes
  • Penyakit: Listeriosis
  • Penjelasan: Listeria monocytogenes adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada unggas, terutama ayam. Bakteri ini dapat menyebabkan keguguran pada betina dan gangguan pernapasan pada unggas.
  • Gejala: Kelemahan, keguguran pada betina, gangguan pernapasan, dan kadang-kadang kematian.
  • Penyebaran: Listeria menyebar melalui pakan atau air yang terkontaminasi.
  • Pengendalian: Kebersihan pakan, air, dan kandang yang baik, serta pengawasan rutin terhadap kesehatan unggas sangat penting.
8. Streptococcus
  • Penyakit: Streptococcosis
  • Penjelasan: Streptococcus adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada unggas, terutama ayam. Penyakit ini bisa menyebabkan peradangan pada sendi dan jaringan tubuh lainnya.
  • Gejala: Pembengkakan pada persendian, penurunan nafsu makan, demam, dan kematian pada ayam.
  • Penyebaran: Melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi.
  • Pengendalian: Pengendalian sanitasi yang baik di kandang dan pemberian antibiotik yang tepat sangat penting untuk mengatasi infeksi ini.
9. Avibacterium paragallinarum
  • Penyakit: Coryza
  • Penjelasan: Avibacterium paragallinarum adalah bakteri penyebab penyakit coryza pada ayam. Penyakit ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas.
  • Gejala: Pembengkakan pada mata, hidung berair, kesulitan bernapas, serta penurunan produksi telur.
  • Penyebaran: Penyakit ini menyebar melalui udara dan kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi.
  • Pengendalian: Vaksinasi dan kebersihan kandang yang baik sangat penting dalam mengendalikan penyebaran penyakit ini.

Pencegahan Umum:
  • Sanitasi yang baik sangat penting untuk mencegah penyebaran bakteri di peternakan.
  • Vaksinasi dapat membantu melindungi unggas dari beberapa infeksi bakteri.
  • Pemberian pakan yang berkualitas dan bebas dari kontaminasi bakteri.
  • Pemeriksaan rutin terhadap kesehatan unggas dan penanganan cepat bila ditemukan gejala penyakit.
Dengan mengetahui jenis-jenis bakteri jahat ini dan gejalanya, peternak dapat lebih waspada dan melakukan langkah-langkah preventif yang diperlukan untuk menjaga kesehatan unggas kita.
by Donijuana at 13-05-2025, 09:25 AM
[Gambar: Kenali-Mendalam-Virus-ND-Terkini-dan-Pen...iannya.jpg]

Virus ND (Newcastle Disease) adalah penyakit menular pada unggas yang disebabkan oleh virus Newcastle (Avian Paramyxovirus-1). Penyakit ini bisa menyerang berbagai jenis unggas, termasuk ayam, itik, kalkun, dan burung lainnya, dan sangat berpotensi merugikan peternakan unggas karena tingkat kematian yang tinggi.
Gejala Virus ND pada Unggas:
  1. Gangguan Pernafasan: Ayam akan terlihat sesak napas, batuk, atau bersin.
  2. Gangguan Sistem Pencernaan: Terkadang, unggas mengalami diare yang bisa disertai dengan warna kotoran yang abnormal.
  3. Kelemahan dan Kelumpuhan: Kaki ayam bisa mengalami kelumpuhan, dan ayam sulit untuk berdiri atau berjalan.
  4. Penurunan Produksi Telur: Pada ayam petelur, akan terjadi penurunan drastis dalam produksi telur.
  5. Munculnya Memar pada Kulit: Pada tahap parah, terdapat memar atau perdarahan di sekitar mata dan tubuh unggas.
  6. Meninggal Mendadak: Dalam kasus yang lebih parah, unggas bisa mati mendadak tanpa menunjukkan gejala sebelumnya.
Penularan Virus ND:
Virus ND dapat menyebar melalui:
  • Udara (melalui percikan air liur, lendir, dan tinja yang terhirup oleh unggas lain)
  • Pakan dan air yang terkontaminasi
  • Peralatan dan peralatan peternakan yang terkontaminasi
  • Kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi
Pencegahan dan Pengendalian:
  1. Vaksinasi: Vaksinasi secara rutin adalah cara utama untuk melindungi unggas dari infeksi virus ND. Vaksin diberikan pada ayam muda dan dapat diulang pada ayam dewasa.
  2. Isolasi Ternak Baru: Semua unggas baru harus diisolasi selama beberapa minggu untuk memastikan tidak membawa penyakit.
  3. Pembersihan dan Disinfeksi: Menjaga kebersihan kandang dan peralatan peternakan sangat penting untuk mencegah penularan.
  4. Kontrol Pergerakan Unggas: Pembatasan pergerakan unggas dan orang yang bekerja dengan ternak untuk mencegah penyebaran.
  5. Pengawasan Kesehatan: Pemantauan rutin terhadap gejala penyakit pada unggas untuk mendeteksi lebih dini.
Jika terdapat kasus ND, segera hubungi petugas medis veteriner atau dinas peternakan setempat untuk penanganan lebih lanjut. Penanganan yang cepat sangat penting untuk mengurangi kerugian dan mencegah penyebaran penyakit ke peternakan lain.
by Donijuana at 13-05-2025, 07:47 AM
[Gambar: sheep_with_a_swollen_and_blue_tongue_PI_...titute.jpg]

? Penyebab:
Bluetongue disebabkan oleh Bluetongue Virus (BTV), yang termasuk dalam keluarga Reoviridae, genus Orbivirus. Ada lebih dari 26 serotipe BTV yang telah diidentifikasi di dunia.

? Spesies yang Terpengaruh:
  • Domba: Paling rentan, terutama ras tertentu (misalnya Merino).
  • Kambing: Bisa terinfeksi tapi biasanya tidak menunjukkan gejala berat.
  • Hewan lain seperti sapi, rusa, dan hewan liar juga bisa menjadi inang virus, walau umumnya tanpa gejala klinis.

? Cara Penularan:
  • Vektor utama: Serangga kecil penghisap darah dari genus Culicoides (midge).
  • Tidak menular langsung dari hewan ke hewan.
  • Virus menyebar melalui gigitan serangga yang terinfeksi, umumnya saat musim panas dan hujan saat populasi serangga tinggi.

? Gejala Klinis (terutama pada domba):
  • Demam tinggi (hingga 42°C)
  • Hidung berair, keluar lendir, dan bisa berdarah
  • Bengkak di wajah, bibir, dan lidah (lidah bisa membiru → "blue tongue")
  • Kesulitan bernapas dan makan
  • Pincang karena peradangan pada kaki
  • Luka-luka di mulut dan hidung
  • Keguguran atau kelahiran anak cacat jika infeksi terjadi saat bunting
  • Tingkat kematian bisa mencapai 30–70%, tergantung strain virus dan kondisi hewan

? Diagnosa:
  • Gejala klinis bisa memberi petunjuk awal
  • Dikonfirmasi dengan uji laboratorium: ELISA, RT-PCR, atau isolasi virus

? Pencegahan & Pengendalian:
  1. Vaksinasi:
    • Ada vaksin aktif (hidup dilemahkan) dan inaktif.
    • Vaksin harus disesuaikan dengan serotipe BTV yang beredar.
    • Di Indonesia, vaksin tidak selalu tersedia atau digunakan secara luas.
  2. Pengendalian vektor:
    • Mengurangi tempat berkembang biak nyamuk/serangga
    • Menggunakan insektisida atau jaring anti-serangga
    • Hindari merumput di daerah basah saat sore-malam hari
  3. Karantina & biosekuriti:
    • Hindari perpindahan hewan dari daerah endemis tanpa pemeriksaan
    • Pantau gejala dan isolasi hewan yang sakit

? Distribusi di Dunia:
  • Bluetongue endemik di daerah tropis dan subtropis.
  • Di Indonesia, penyakit ini belum dilaporkan secara luas, tapi potensial muncul seiring perubahan iklim dan pergerakan hewan.


Semoga Bermanfaat
by Donijuana at 13-05-2025, 07:41 AM
[Gambar: Untitled71hjyyy.jpg]

Peste des Petits Ruminants (PPR)
  • Penyebab: Virus PPRV (Peste des Petits Ruminants Virus), dari keluarga Paramyxoviridae.
  • Gejala: Demam tinggi, lesu, luka di mulut, diare hebat, batuk, dan kematian mendadak.
  • Tingkat Kematian: Bisa mencapai 90% pada populasi rentan.
  • Penyebaran: Sangat menular. Penularan lewat udara dan kontak langsung.
  • Status: Dianggap penyakit transboundary yang mengancam peternakan global.
  • Vaksin: Ada, dan efektif.
by Donijuana at 13-05-2025, 07:28 AM
? Apa itu FMD (Foot and Mouth Disease)?
FMD adalah penyakit virus sangat menular yang menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi.
Penyebab: Virus dari famili Picornaviridae, genus Aphthovirus.

? Gejala FMD pada Sapi:
  • Luka dan lepuh di mulut, lidah, dan bibir → menyebabkan air liur berlebihan (ngeces)
  • Luka di kaki → pincang, sulit berdiri
  • Demam tinggi (hingga 41°C)
  • Penurunan nafsu makan dan produksi susu
  • Kadang sapi hanya rebahan dan tidak mau bergerak

? Pencegahan FMD:
  1. Vaksinasi berkala sesuai jadwal dinas peternakan.
  2. Biosekuriti ketat:
    • Batasi keluar-masuk hewan dan orang ke kandang.
    • Sediakan kolam disinfektan di pintu masuk kandang.
  3. Karantina hewan baru minimal 14 hari sebelum dicampur.
  4. Bersihkan dan disinfeksi kandang, alat, kendaraan secara rutin.

?️ Penanganan Jika Sapi Terinfeksi:
  1. Isolasi sapi sakit segera!
  2. Lapor ke dinas peternakan untuk tindak lanjut.
  3. Beri pengobatan suportif (tidak ada antivirus spesifik):
    • Antipiretik (penurun panas)
    • Antiseptik mulut (contoh: larutan NaCl 0,9% + povidon iodin)
    • Vitamin dan elektrolit untuk daya tahan tubuh
  4. Jaga kebersihan luka dan hindari infeksi sekunder.

⚠️ Catatan Penting:
  • Daging dari sapi FMD tidak boleh dikonsumsi jika belum melalui pemeriksaan ketat.
  • Penyakit ini tidak menular ke manusia, tapi kerugian ekonomi besar bagi peternak.
semoga bermanfaat
by Donijuana at 13-05-2025, 07:20 AM
[Gambar: 496947115_2045788669243988_4708559087721...e=68285460]
1. Segera Isolasi dan Hentikan Penularan
• Pisahkan ayam yang menunjukkan gejala: ngorok parah, pembengkakan kepala, jengger kebiruan, diare hijau, kematian mendadak.
• Jangan pindahkan ayam dari kandang ke lokasi lain tanpa prosedur disinfeksi ketat.
________________________________________
☣️ 2. Lapor dan Eliminasi
• Segera laporkan ke dinas peternakan atau otoritas kesehatan hewan setempat.
• Dalam kasus parah, semua ayam dalam kandang bisa dimusnahkan (stamping out) sesuai protokol nasional.
• Bangkai ayam dibakar atau dikubur dalam disertai disinfektan.
________________________________________
? 3. Disinfeksi dan Karantina
• Semprot kandang, alat, dan lingkungan sekitar dengan disinfektan kuat (contoh: virkon, formalin, iodin).
• Kosongkan kandang minimal 14 hari sebelum digunakan kembali.
• Gunakan alat pelindung diri (APD) saat membersihkan.
________________________________________
?️ 4. Pencegahan Jangka Panjang
• Vaksinasi AI pada ayam jika tersedia dan direkomendasikan di wilayahmu.
• Terapkan biosekuriti ketat:
o Larangan masuk ke kandang tanpa ganti alas kaki/pakaian.
o Buat kolam disinfektan di pintu masuk kandang.
• Jangan campur ayam dengan unggas lain (bebek, burung liar).
________________________________________
⚠️ 5. Perlindungan Manusia
• Gunakan masker, sarung tangan, dan APD lengkap saat berinteraksi dengan ayam sakit atau bangkai.
• Segera ke dokter jika muncul gejala mirip flu setelah kontak dengan ayam.

Semoga bermanfaat
by Donijuana at 12-05-2025, 11:30 AM
Memaster burung murai batu berarti melatihnya agar bisa meniru suara-suara tertentu, terutama suara burung lain yang menjadi materi isian (untuk lomba atau koleksi pribadi). Tujuannya agar murai batu memiliki variasi suara, panjang isian, dan gaya berkicau yang menarik.
Berikut adalah cara terbaik memaster murai batu agar hasilnya maksimal:

? 1. Pilih Materi Masteran yang Tepat
  • Gunakan suara burung-burung kecil dengan tembakan tajam dan irama cepat, seperti:
    • Lovebird (untuk durasi panjang)
    • Cililin (tembakan tajam)
    • Kenari (nada ngerol)
    • Kolibri ninja, sogok ontong (speed tinggi)
  • Hindari suara burung yang “jelek” atau monoton karena bisa ikut terekam.

? 2. Waktu Pemasteran Terbaik
  • Pagi hari (05.00–09.00) dan sore hari (16.00–18.00) saat burung dalam kondisi tenang.
  • Setelah mandi atau sebelum dijemur adalah momen fokus burung paling tinggi.
  • Saat mabung (ganti bulu) adalah waktu paling ideal untuk masteran karena burung lebih banyak diam dan menyerap suara.

? 3. Gunakan Media yang Efektif
  • Burung asli sebagai guru master: sangat efektif, tapi butuh perawatan lebih.
  • Audio MP3/speaker: praktis dan bisa diulang. Gunakan:
    • Suara jernih dan tidak bocor
    • Volume sedang, jangan terlalu keras
    • Durasi masteran: 30 menit – 1 jam, bisa diulang dengan jeda

? 4. Kondisikan Lingkungan
  • Tempat yang tenang, minim gangguan.
  • Bisa diselimuti kerodong agar lebih fokus saat mendengar suara masteran.
  • Hindari suara berisik seperti kendaraan atau ayam berkokok yang bisa mengganggu proses belajar.

♻️ 5. Konsistensi dan Evaluasi
  • Lakukan pemasteran secara rutin setiap hari.
  • Evaluasi perkembangan burung seminggu sekali: apakah mulai menirukan atau belum.
  • Jika belum ada kemajuan, bisa ganti suara master atau ubah waktu pemasteran.

⚙️ 6. Perhatikan Kesehatan dan Mental Burung
  • Burung yang sehat, tidak stres, dan terpenuhi gizinya akan lebih cepat merekam suara.
  • Berikan pakan bergizi (EF: jangkrik, kroto, ulat hongkong secukupnya).
  • Berikan multivitamin jika perlu, khususnya saat mabung.

Semoga Bermanfaat
Forum: Jual - Beli
DOC
by Donijuana at 11-05-2025, 08:58 PM
Ready kembali ya
DOC AKA dan KUB2 Janaka

Jadwal tetasan :
untuk AKA 600rb/box
01 juni = 8 box
08 juni = 15 box
15 juni = 15 box
22 juni = 15 box
29 juni = 15 box 

KUB 2 Janaka 725rb/box
Tgl 8 Juni = full 
Tgl 15 Juni = 7 box
Tgl 22 Juni = full
Tgl 29 Juni = 8 box

wa.081262064614
by Nirwan ginting at 11-05-2025, 05:14 PM
Perkenalkan saya slah satu moderator di grup ini 
Saya budidaya ayam pedaging sejak tahun 2017
Kira nya saya bisa berbagi pengalaman buat teman2 semua bagaimna managemant yg tepat untuk ayam pedaging 
Jangan ragu untk bertanya & yg akan saya terangkan berdasarkan pengalaman pribadi & teman2 yg sudah mencoba
Selamat Datang, Tamu
Anda harus mendaftar sebelum Anda dapat melakukan posting pada situs kami.
Username

Password


Masuk
Cari Forum

Statistik Forum
Anggota: 8
Anggota terakhir: Kusuma87
Thread forum: 50
Posting Forum: 76
Pengguna Yang Online
Sedang ada 7 pengguna online.
0 Anggota | 5 Tamu(s)
Bing, Google